Gangguan Makan saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Gangguan Makan saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?
Credit: Freepik

Bagikan :


Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dapat dialami siapa saja, termasuk pada ibu hamil. Beberapa ibu hamil mengalami kondisi ini sebelum kehamilan, namun ada juga yang baru mengalaminya ketika hamil. Sayangnya, tidak semua ibu hamil terbuka dengan kondisi gangguan makan yang dialami. Padahal, masalah gangguan makan selama hamil dapat menghambat pertumbuhan janin.

 

Gangguan Makan yang Umum Dialami Ibu Hamil

Gangguan makan biasanya dialami pada usia remaja. Namun gangguan makan juga dapat bertahan hingga dewasa termasuk ketika Anda hamil. Gangguan makan saat hamil seringkali jarang terdeteksi sejak awal karena banyak ibu hamil yang enggan membicarakan gangguan makan yang dialaminya pada dokter.

Biasanya hal ini disebabkan oleh rasa malu dan rasa bersalah atas potensi bahaya bagi bayi mereka. Selain itu, keengganan untuk berbagi mengenai gangguan makan juga dapat disebabkan oleh takut akan penilaian dari orang lain.

Beberapa tanda ibu hamil mengalami gangguan makan yang dapat terlihat secara fisik antara lain:

  • Rasa takut yang hebat terhadap penambahan berat badan selama hamil
  • Timbul kecemasan saat makan atau selalu menghindari waktu makan
  • Selalu merasa gemuk
  • Olahraga berlebihan
  • Makan dalam jumlah yang besar

Gangguan makan yang dialami ibu hamil dapat memengaruhi kondisi ibu dan janin. Dilansir dari American Pregnancy Association, beberapa dampak gangguan makan pada kondisi ibu dan janin antara lain:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan bayi lahir rendah
  • Bayi lahir mati (stillbirth)
  • Bayi mengalami gangguan pernapasan
  • Diabetes gestasional
  • Preeklamsia
  • Timbul komplikasi selama persalinan
  • Depresi
  • Keguguran

Sedangkan beberapa masalah gangguan makan yang umum dialami ibu hamil di antaranya:

1. Anoreksia nervosa, yaitu gangguan makan yang ditandai dengan berat badan yang sangat rendah dan memiliki persepsi berat badan yang menyimpang. Bumil dengan anoreksia nervosa biasanya mengalami ketakutan penambahan berat badan meskipun masih dalam batas normal. Ibu hamil dengan anoreksia berisiko mengalami bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan masalah kesehatan lainnya.

2. Bulimia nervosa, yaitu gangguan makan dimana ibu hamil biasanya akan memuntahkan kembali makanannya karena tidak ingin makanan tersebut menambah kenaikan berat badan. Bumil dengan kondisi ini berisiko mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan zat kimiawi dalam tubuh dan detak jantung yang tidak teratur.

3. Binge eating disorder, merupakan gangguan makan dimana ibu hamil makan berlebihan dan dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional.

Cara Mengatasi Gangguan Makan saat Hamil

Ibu hamil yang mengalami gangguan makan sering kali enggan terbuka akan masalah yang dialami. Akan tetapi jika masalah ini terus-menerus ditutupi dan dibiarkan tanpa penanganan, hal ini dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Ibu juga akan berisiko mengalami depresi pasca persalinan yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi.

Bagi bumil yang mengalami masalah gangguan makan selama hamil, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

1. Bicarakan dengan dokter yang Anda percaya

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang membuat Anda nyaman bercerita mengenai gangguan makan yang selama ini Anda hadapi. Dokter kemudian akan memberikan suplemen atau rujukan kepada ahli gizi dan psikiatri yang akan mengatasi masalah Anda.

2. Terapi atau konseling

Dokter akan menyarankan Anda menjalani terapi perilaku, baik individu atau kelompok untuk mengubah cara pandang Anda pada masalah gangguan makan yang dihadapi. Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan lainnya untuk meredakan masalah kecemasan yang sering muncul.

Gangguan makan saat hamil merupakan masalah mental yang bisa dialami oleh setiap perempuan. Untuk mengatasinya, Anda membutuhkan perawatan secara medis, psikis dan pengaturan pola makan yang baik. Selain berkonsultasi dengan para ahli yang terpercaya, Anda juga dapat meminta dukungan dari keluarga dan orang terdekat agar Anda lebih mudah menjalani terapi selama kehamilan. 

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 10:15